Minggu, 29 September 2013

PADI HIBRIDA SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN KESEJAHTERAAN PETANI


kepala Dinas pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur, Ir. Anas Johan MM.




PADI HIBRIDA SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN KESEJAHTERAAN PETANI

Aceh Timur

Kebutuhan konsumsi beras penduduk Indonesia akan terus meningkat sehingga menuntut produksi dan produktivitas padi agar terus ditingkatkan.
 Adanya fakta ini merupakan peluang bagi petani untuk dapat meningkatkan pendapatannya.
Tingginya permintaan beras untuk kebutuhan konsumsi, menuntut pemerintah untuk membuat kebijakan menaikkan produksi beras.
Sejalan dengan kebijakan yang dicanangkan tersebut, diperlukan berbagai upaya terobosan yang harus dilakukan dalam waktu yang relatif singkat melalui berbagai cara. 
Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui pengembangan padi hibrida yang didukung dengan pengawalan teknologi yang tepat. Demikian mengutip pembicaraan dari kepala Dinas pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur, Ir. Anas Johan MM. (29/9) lalu, lewat telpon selulernya
“ Karena melalui pengembangan padi hibrida, produktifitas padi dapat ditingkatkan atau mempunyai potensi lebih tinggi  dari padi non hibrida”
Ini  dapat kita jadikan wacana ke depan bahwa padi hibrida merupakan solusi dalam upaya meningkatkan produksi padi untuk menunjang katahanan pangan khususnya di Aceh Timur.
 di samping itu juga selain potensi hasil yang sangat tinggi juga akan mempercepat peningkatan pendapatan kesejahteraan petani, terangnya

Kehadiran program pengembangan padi hibrida di masyarakat Aceh Timur masih relatif baru.  Oleh sebab itu perlu sosialisasi yang lebih luas tentang rekomendasi paket teknologi budidaya padi hibrida dari petugas ke petani pelaksana agar upaya menaikkan produksi beras tercapai.

Untuk mendukung program pengembangan padi hibrida yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten AcehTimur, melalui  Dinas Pertanian dan Hortikultura.
Telah di laksanakan kegiatan dan sudah memasuki  masa panen yang berlokasi di kelompok tani Suakarsa Desa Buket Lhee Kecamatan Birem Bayeun  Kabupaten Aceh Timur.
Pada areal yang memiliki luas lahan 25 ha telah memasuki masa panen hingga memperoleh hasil 8,5 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP)
Musim lalu, oleh Tim Statistik Pertanian dari Dinas pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur di Kelompok Tani Suakarsa ini  telah di ambil beberapa titik ubinan pada areal sawah, yang dulunya penananman menggunakan benih padi non hibrida hasil produksi fitas hanya memperoleh 4,5-5 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP). Jelas Pramadita Rama Sp, yang juga Mantri Tani kecamatan Birem Banyeun.
Lebih lanjut prama dita menambahkan” hasil produksi padi hibrida sangat potensial jika di bandingkan dengan padi non hibrida, perbedaannya sangat baik dari segi hasil walaupun harga benihnya lebih y
tinggi, imbuhnya
Ia, berharap potensi ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua khusunya petani pelaksana agar upaya mempercepat peningkatan pendapatan kesejahteraan petani daoat terwujud, jelasnya (hen)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar