kepala Dinas pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur, Ir. Anas Johan MM. |
PADI HIBRIDA SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN
KESEJAHTERAAN PETANI
Aceh Timur
Kebutuhan konsumsi beras penduduk Indonesia akan terus
meningkat sehingga menuntut produksi dan produktivitas padi agar terus
ditingkatkan.
Adanya fakta
ini merupakan peluang bagi petani untuk dapat meningkatkan pendapatannya.
Tingginya permintaan beras untuk kebutuhan konsumsi,
menuntut pemerintah untuk membuat kebijakan menaikkan produksi beras.
Sejalan dengan kebijakan yang dicanangkan tersebut,
diperlukan berbagai upaya terobosan yang harus dilakukan dalam waktu yang
relatif singkat melalui berbagai cara.
Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui
pengembangan padi hibrida yang didukung dengan pengawalan teknologi yang tepat.
Demikian mengutip pembicaraan dari kepala Dinas pertanian dan Hortikultura
Kabupaten Aceh Timur, Ir. Anas Johan MM. (29/9) lalu, lewat telpon selulernya
“ Karena melalui pengembangan padi hibrida, produktifitas
padi dapat ditingkatkan atau mempunyai potensi lebih tinggi dari padi non hibrida”
Ini dapat kita
jadikan wacana ke depan bahwa padi hibrida merupakan solusi dalam upaya meningkatkan
produksi padi untuk menunjang katahanan pangan khususnya di Aceh Timur.
di samping itu
juga selain potensi hasil yang sangat tinggi juga akan mempercepat peningkatan
pendapatan kesejahteraan petani, terangnya
Kehadiran program pengembangan padi hibrida di masyarakat Aceh Timur masih relatif baru. Oleh sebab itu perlu sosialisasi yang lebih luas tentang rekomendasi paket teknologi budidaya padi hibrida dari petugas ke petani pelaksana agar upaya menaikkan produksi beras tercapai.
Untuk mendukung program pengembangan padi hibrida yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten AcehTimur, melalui Dinas Pertanian dan Hortikultura.
Telah di laksanakan kegiatan dan sudah memasuki masa panen yang berlokasi di kelompok tani
Suakarsa Desa Buket Lhee Kecamatan Birem Bayeun
Kabupaten Aceh Timur.
Pada areal yang memiliki luas lahan 25 ha telah
memasuki masa panen hingga memperoleh hasil 8,5 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP)
Musim lalu, oleh Tim Statistik Pertanian dari Dinas
pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur di Kelompok Tani Suakarsa
ini telah di ambil beberapa titik ubinan
pada areal sawah, yang dulunya penananman menggunakan benih padi non hibrida
hasil produksi fitas hanya memperoleh 4,5-5 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP).
Jelas Pramadita Rama Sp, yang juga Mantri Tani kecamatan Birem Banyeun.
Lebih lanjut prama dita menambahkan” hasil produksi
padi hibrida sangat potensial jika di bandingkan dengan padi non hibrida,
perbedaannya sangat baik dari segi hasil walaupun harga benihnya lebih y
tinggi, imbuhnya
Ia, berharap potensi ini dapat menjadi motivasi bagi
kita semua khusunya petani pelaksana agar upaya mempercepat peningkatan
pendapatan kesejahteraan petani daoat terwujud, jelasnya (hen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar