Rabu, 17 April 2013

SMK LOKOP BUTUH PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA



kepala sekolah SMKN1 LOKOP, DRS. RELA KARO KARO


SMK LOKOP BUTH PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA 

SMKN 1 lokop butuh peningkatan sarana dan prasarana demi menunjang proses pembelajaran dan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik.

Setelah empat tahun saya disini tidak ada alokasi bantuan dana khusus untuk persedian sarana dan prasarana di sekolah SMK lokop ini pak”terangnya kepada wartawan saat melakukan kunjungan ke sekolah SMK tersebut.

Sekolah yang didirikan dan diresmikan pada tahun 2007 tanggal 13 bulan 7 dengan satu jurusan pertaian( Agribisnis Holtikultura dan Tanaman Pangan) dengan luas Areal perkarangan seluas Dua Hektar, jumlah guru PNS 4 dan honorernya 8 dan total jumlah siswa 124 orang” tegas kepala sekolah SMKN1 Lokop, Rela Karo Karo pada tanggal (15/4/2013) di ruang kerjannya.

Seperti halnya kita mengetahui setiap Sekolah Kejuruan sangat membutuhkan sarana dan prasarana demi menunjang prospek dan mutu pendidikan.

Terkait hal tersebut kepala sekolah SMKN1 lokop kepada wartawan mengatakan” kami masih sangat kekurangan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah ini, dahulu sekolah ini hanya ada bangunan Ruang Kelas Belajar(RKB) sedikit demi sedikit saya upayakan untuk membangunnya seperti mobiler, listrik, dan jembatan, semua dananya bersumber dari Biaya Operasional Pendidikan(BOP) yang tidak pernah mencapai seratus juta pun dalam setahun” tegasnnya.

Lanjutnya” demikian juga dengan areal perkarangan sangat sempit untuk melakukan praktek penanaman tanaman pangan terlebih lagi kondisi arealnnya rawa sehingga penanaman tanaman  pangan tidak dapat tumbuh dengan maksimal karena tanahnya mengandung zat asam yang sangat tinggi, untuk saat ini praktek penanaman kita lakukan di atas polibeg itu juga tidak bisa di jamin keselematannya (tanaman ) karena sering di rusak babi, padahal sudah kami upayakan pasang jaring dan pagar kawat tapi tetap juga dia bisa masuk, jelasnnya.

Berdasarkan amatan wartawan komitmen kepala sekolah untuk membangun kualitas pendidikan sangat optimis, tetapi karena keterbatasan sarana dan prasara tidak semua nya bisa di realisasikan.

“ dengan sangat kekurangan peralatan saat ini kita sudah upayakan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik “ tegasnnya.

Sebuah komitmen dan semangat membangun akan berjalan di tempat tanpa ada dukungan dari segala pihak, seperti hal nya lemahnya dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Timur terhadap dunia pendidikan membuat kepala sekolah ini harus mengeluarkan steatmen perbandingan dukungan keperdulian Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo lues dengan Kabupaten aceh Timur yaitu” dukungan keperdulian Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues terhadap salah satunya SMA pinding APBK/APBD yang di alokasikan ke sekolah tersebut mencapai empat ratus juta” jelasnnya.

Lain halnya di kabupaten Aceh Timur komitmen membangun dunia pendidikan tanpa dukungan Pemerintah Daerah hanya mengharap BOP saja sama dengan nihil,tambahnya.

“karena sudah sering saya sampaikan dan memohon kepada DPRK atau pun Bupati ( masa Bupati dulu) untuk membantu peralatan kebutuhan sekolah tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan”jelasnya

Rela karo karo menambahkan “ kedepan saya ada wacana melakukan penambahan Jurusan Perikanan Air Tawar karena memahami kondisi alam Jurusan ini sangat cocok, demikian juga dengan Jurusan  Kayu Ukir, hal ini sangat memungkinkan karena kebutuhan bahan baku sangat tersedia”

Demikianlah komitmen dan semangat membangun dunia pendidikan lokop oleh bapak Rela Karo Karo ini, namun dengan demikian tetap tidak terlepas dari dukungan segala pihak untuk tetap senantiasa memberika mendoakannya agar segala harapan dapat terwujud.

Dukungan Pemerintah adalah salah satu kunci utama untuk membangun prospek dunia pendidikan di Aceh Timur, seperti hal nya sekolah SMKN 1 Lokop sangat berharap kepada Pemerintah untuk memberikan dukunngan dan bantuan Peralatan – Peralatan sebagai upaya meningkatkan/prospek mutu pendidikan yang berkualitas

“ kami sangat membutuhkan guru pengajar sesuai bidang studi, pengadaan buku- buku belajar, dan peralatan- peralatan seperti Laboratorium Pertanian, mesin semprot,mesin pembajak, dan mesin pemotong rumput” tutupnya. (hen)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar