Perluasan areal persawahan melalui cetak sawah baru menjadi salah
satu solusi untuk meningkatkan volume produksi beras dalam negeri.
ACEH TIMUR: Pertumbuhan pembangunan di segala
bidang yang pesat terutama industri dan pemukiman sangat berpengaruh negatif terhadap
pengembangan sektor pertanian khususnya produksi padi,karena menyebabkan
terjadinya alih fungsi lahan pertanian khususnya lahan sawah menjadi lahan non
pertanian atau nonsawah yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional.berdasarkan Data Badan Pusat Statistik mencatat alih fungsi lahan
pertanian untuk kepentingan lainnya selama 2002-2010 rerata 56.000-60.000 ha
per tahun.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,maka
upaya untuk memperluas baku lahan pertanian menjadi sangat penting dengan memanfaatkan
dan mengelola sumberdaya lahan dan air yang ada.
Melihat pentingnya peranan ketersediaan
sumberdaya lahan dan air dalam pembangunan pertanian,maka pemerintah melalui Perpres
No. 24 tahun 2010 dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010,
telah menetapkan pembentukan institusi yang menangani pengelolaan sumber daya
lahan dan air yaitu Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yang
salah satu tugasnya adalah melaksanakan perluasan areal tanaman pangan sebagai
acuan umum dalam pelaksanaan kegiatan perluasan sawah mengacu kepada pedoman
teknis bertujuan untuk dapat memahami
arahan dan batasan tentang norma, standar, prosedur, dan kriteria perluasan
sawah serta memberikan acuan dalam pelaksanaan survei investigasi dan
disain SID, konstruksi dan pemanfaatan sawah baru.
Tujuan dari program cetak sawah baru yakni untuk perluasan
areal tanam dan menambah baku lahan pertanian yang menjadi salah satu tuntutan
dari pemerintah pusat untuk memperluas areal tanam guna mendukung program
peningkatan beras nasional P2BN, melalui kegiatan perluasan sawah. Sasaran
areal perluasan sawah tahun 2010 – 2014 sesuai dengan Rencana Strategis
(Renstra) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebesar 374.125
Ha. Sedangkan sasaran areal perluasan sawah yang dapat dibiayai dari APBN per
tahun tergantung pada dana yang tersedia, tahun ini program cetak sawah baru
yaitu 65.000
hektare, dengan anggaran sekitar Rp650 miliar atau turun dibandingkan dengan
tahun ini yang mencapai 100.000 ha.
Program Dana bantuan
cetak sawah sebesar Rp10 juta per hektar dengan pola ditransfer ke rekening
masing-masing kelompok tani, dan dikelola oleh kelompok tani yang langsung siap
tanam dan Mekanisme pelaksanaannya, agar mengacu pada
Pedoman Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
Untuk memperlancar pelaksanaan perluasan
sawah, maka koordinasi di tingkat Kabupaten/Kota dilakukan melalui Tim Pembina
perluasan sawah tingkat kabupaten yang diketuai oleh Bupati/Walikota atau
pejabat yang ditunjuk. Untuk memperlancar fungsi koordinasi, maka Tim Pembina
di tingkat Kabupaten dilengkapi dengan Tim Teknis Perluasan Sawah tingkat
Kabupaten.Dalam rangka menunjang peningkatan produksi tanaman pangankhususnya
padi, dukungan sarana perluasan sawah diharapkan dapat memberikan hasil dan
dampak bagi penerima manfaat
Upaya penambahan baku lahan tanaman pangan
melalui perluasan sawah sangat penting untuk mendukung pemantapan ketahanan
pangan, mengingat kebutuhan produksi tanaman pangan terus meningkat sedangkan
alih fungsi lahan sawah setiap tahun terjadi pada areal yang cukup
luas.Pemanfaatan lahan sawah yang baru dicetak merupakan kegiatan yang sangat
perlu diperhatikan, mengingat pada lahan tersebut sangat mudah menyemak kembali. Oleh karena
itu petani perlu dibina secara intensif dan difasilitasi dengan bantuan sarana
produksi,pertanian agar petani dapat segera mengusahakan lahan sawah tersebut
secara berkelanjutan.
Pemerintah kabupaten Aceh Timur Dinas
pertanian dan hortikultura Aceh timur tahun 2012 di desa seumanah jaya
merealisasikan, perluasan cetak sawah baru mencapai 280 ha sedangkan hasil
produksi tanaman pangan mencapai 896 ton/ musim dengan hasil rata rata 3,2 ton/
ha.
Sedangkan untuk cetak sawah baru kabid
perluasan cetak sawah IR.ANAS JOHAN mengatakan untuk cetak sawah baru pihaknya tidak
menargetkan produktivitas yang maksimal karena merupakan lahan baru dibuka,
salah satunya kadar keasaman yang masih tinggi sehingga mempengaruhi
produktivitas padi.
"Dalam dua sampai tiga tahun ke depan produktivitasnya baru dapat dilihat maksimal, bisa mencapai empat sampai lima ton per hektar. Namun untuk lahan sawah yang baru ini masih di bawah standar, asumsi kami untuk produktivitas pada kisaran 2,5 ton sampai tiga ton per hektar," katanya.
"Dalam dua sampai tiga tahun ke depan produktivitasnya baru dapat dilihat maksimal, bisa mencapai empat sampai lima ton per hektar. Namun untuk lahan sawah yang baru ini masih di bawah standar, asumsi kami untuk produktivitas pada kisaran 2,5 ton sampai tiga ton per hektar," katanya.
Sedangkan untuk peningkatan Produktivitas
padi tidak hanya bergantung pada lahan, tetapi juga ketersediaan air, kesuburan
lahan, dukungan penyuluh, dukungan modal, dan sarana produksi,".
selain penambahan luas areal cetak sawa baru seluas 280 hadi desa seumanah jaya pemerintah juga juga merealisasikan bantuan
selain penambahan luas areal cetak sawa baru seluas 280 hadi desa seumanah jaya pemerintah juga juga merealisasikan bantuan
pembuatan saluran air irigasi sepanjang 1263
M, yaitu kelompok tani siderejo pembuatan saluran pembawa tersier beton volume
501 M sumber dana DAK 2012,kelompok tani madang kara Pengadaan Material dan
jasa rehab Linning Saluran Air Pola Padat Karya volume 362 M, sumber dana OTSUS
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012,kelompok tani Putri jaya Pengadaan Material dan
jasa rehab Linning Saluran Air Pola Padat Karya volume 400 M, sumber dana OTSUS
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012
untuk saat ini Masyarakat berharap kepada
pemerintah, dalam upaya peningkatan hasil produksi
tanaman pangan dan mempercepat pencapaian surplus beras 10 juta ton pada tahun
2014 dapat tercapai, agar terus merealisasikan bantuan kepada masyarakat tani
dengan upaya pengoptimalisasian lahan dengan system rice intensification (SRI) yang mampu meningkatkan produksi padi
rata-rata 1,5 sampai 2 ton per hektare.
di
desa seumanah jaya ada kurang lebih 1000 ha lagi lahan tidur yang dapat
menampung program pemerintah dalan perluasan cetak sawah baru, hal ini pasti
sangat mendukung program pemerintah dalam peningkatkan
volume produksi beras dalam negeri. Kata M nasir ketua
kelompok tani madang kara
di tambahkanya untuk meningkatkan hasil
produksi pangan dalam upaya membantu program pemerintah untuk tidak melakukan impor beras pada 2014 jika produksi
padi nasional naik 13% menjadi 74 juta ton dari perkiraan tahun ini sebanyak 65
juta ton agar merealilsasikan bantuan
perluasan cetak sawah baru maupun pengoptimalisasian lahan di lahan
terlantar yang supaya dapat direalisasikan programnya ke daerah kami seluas
seluasnya
untuk
menunjang peningkatan akses dan fasilitas yg sangat kami harapkan dari pemerintah di
butuhkan bantuan jalan usaha tani lining/parit
beton, diantaranya kelompok tani membutuhkan bantuan lining medang kara 2000 M,
putir jaya 1000, siderejo 800 M.lorong musara 1000 M. Kami berharap agar
pemerintah bisa merealisasikan bantuan tersebut untuk mundukung hasil produksi
pangan 10 juta ton pada tahun 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar