Kamis, 24 Januari 2013

Perluasan areal persawahan melalui cetak sawah baru menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan volume produksi beras dalam negeri.
 
ACEH TIMUR: Pertumbuhan pembangunan di segala bidang yang pesat terutama industri dan pemukiman sangat berpengaruh negatif terhadap pengembangan sektor pertanian khususnya produksi padi,karena menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian khususnya lahan sawah menjadi lahan non pertanian atau nonsawah yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional.berdasarkan Data Badan Pusat Statistik mencatat alih fungsi lahan pertanian untuk kepentingan lainnya selama 2002-2010 rerata 56.000-60.000 ha per tahun.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,maka upaya untuk memperluas baku lahan pertanian menjadi sangat penting dengan memanfaatkan dan mengelola sumberdaya lahan dan air yang ada.
 
Melihat pentingnya peranan ketersediaan sumberdaya lahan dan air dalam pembangunan pertanian,maka pemerintah melalui Perpres No. 24 tahun 2010 dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010, telah menetapkan pembentukan institusi yang menangani pengelolaan sumber daya lahan dan air yaitu Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan perluasan areal tanaman pangan sebagai acuan umum dalam pelaksanaan kegiatan perluasan sawah mengacu kepada pedoman teknis  bertujuan untuk dapat memahami arahan dan batasan tentang norma, standar, prosedur, dan kriteria perluasan sawah serta memberikan acuan dalam pelaksanaan survei investigasi dan disain SID, konstruksi dan pemanfaatan sawah baru.
 
Tujuan dari program cetak sawah baru yakni untuk perluasan areal tanam dan menambah baku lahan pertanian yang menjadi salah satu tuntutan dari pemerintah pusat untuk memperluas areal tanam guna mendukung program peningkatan beras nasional P2BN,  melalui kegiatan perluasan sawah. Sasaran areal perluasan sawah tahun 2010 – 2014 sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebesar 374.125 Ha. Sedangkan sasaran areal perluasan sawah yang dapat dibiayai dari APBN per tahun tergantung pada dana yang tersedia, tahun ini program cetak sawah baru yaitu 65.000 hektare, dengan anggaran sekitar Rp650 miliar atau turun dibandingkan dengan tahun ini yang mencapai 100.000 ha.
Program Dana bantuan cetak sawah sebesar Rp10 juta per hektar dengan pola ditransfer ke rekening masing-masing kelompok tani, dan dikelola oleh kelompok tani yang langsung siap tanam dan Mekanisme pelaksanaannya, agar mengacu pada Pedoman Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
Untuk memperlancar pelaksanaan perluasan sawah, maka koordinasi di tingkat Kabupaten/Kota dilakukan melalui Tim Pembina perluasan sawah tingkat kabupaten yang diketuai oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk. Untuk memperlancar fungsi koordinasi, maka Tim Pembina di tingkat Kabupaten dilengkapi dengan Tim Teknis Perluasan Sawah tingkat Kabupaten.Dalam rangka menunjang peningkatan produksi tanaman pangankhususnya padi, dukungan sarana perluasan sawah diharapkan dapat memberikan hasil dan dampak bagi penerima manfaat
Upaya penambahan baku lahan tanaman pangan melalui perluasan sawah sangat penting untuk mendukung pemantapan ketahanan pangan, mengingat kebutuhan produksi tanaman pangan terus meningkat sedangkan alih fungsi lahan sawah setiap tahun terjadi pada areal yang cukup luas.Pemanfaatan lahan sawah yang baru dicetak merupakan kegiatan yang sangat perlu diperhatikan, mengingat pada lahan tersebut  sangat mudah menyemak kembali. Oleh karena itu petani perlu dibina secara intensif dan difasilitasi dengan bantuan sarana produksi,pertanian agar petani dapat segera mengusahakan lahan sawah tersebut secara berkelanjutan.
 
Pemerintah kabupaten Aceh Timur Dinas pertanian dan hortikultura Aceh timur tahun 2012 di desa seumanah jaya merealisasikan, perluasan cetak sawah baru mencapai 280 ha sedangkan hasil produksi tanaman pangan mencapai 896 ton/ musim dengan hasil rata rata 3,2 ton/ ha.
Sedangkan untuk cetak sawah baru kabid perluasan cetak sawah IR.ANAS JOHAN mengatakan untuk cetak sawah baru pihaknya tidak menargetkan produktivitas yang maksimal karena merupakan lahan baru dibuka, salah satunya kadar keasaman yang masih tinggi sehingga mempengaruhi produktivitas padi.

"Dalam dua sampai tiga tahun ke depan produktivitasnya baru dapat dilihat maksimal, bisa mencapai empat sampai lima ton per hektar. Namun untuk lahan sawah yang baru ini masih di bawah standar, asumsi kami untuk produktivitas pada kisaran 2,5 ton sampai tiga ton per hektar," katanya.

Sedangkan untuk peningkatan Produktivitas padi tidak hanya bergantung pada lahan, tetapi juga ketersediaan air, kesuburan lahan, dukungan penyuluh, dukungan modal, dan sarana produksi,".

selain penambahan luas areal cetak sawa baru seluas 280 hadi desa seumanah jaya pemerintah juga juga merealisasikan bantuan
pembuatan saluran air irigasi sepanjang 1263 M, yaitu kelompok tani siderejo pembuatan saluran pembawa tersier beton volume 501 M sumber dana DAK 2012,kelompok tani madang kara Pengadaan Material dan jasa rehab Linning Saluran Air Pola Padat Karya volume 362 M, sumber dana OTSUS Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012,kelompok tani Putri jaya Pengadaan Material dan jasa rehab Linning Saluran Air Pola Padat Karya volume 400 M, sumber dana OTSUS Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012
 
untuk saat ini Masyarakat berharap kepada pemerintah, dalam upaya peningkatan hasil produksi tanaman pangan dan mempercepat pencapaian surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014 dapat tercapai, agar terus merealisasikan bantuan kepada masyarakat tani dengan upaya pengoptimalisasian lahan dengan system rice intensification (SRI) yang mampu meningkatkan produksi padi rata-rata 1,5 sampai 2 ton per hektare.

 di desa seumanah jaya ada kurang lebih 1000 ha lagi lahan tidur yang dapat menampung program pemerintah dalan perluasan cetak sawah baru, hal ini pasti sangat mendukung program pemerintah dalam peningkatkan volume produksi beras dalam negeri. Kata M nasir ketua kelompok tani madang kara
di tambahkanya untuk meningkatkan hasil produksi pangan dalam upaya membantu program pemerintah untuk tidak  melakukan impor beras pada 2014 jika produksi padi nasional naik 13% menjadi 74 juta ton dari perkiraan tahun ini sebanyak 65 juta ton agar merealilsasikan bantuan  perluasan cetak sawah baru maupun pengoptimalisasian lahan di lahan terlantar yang supaya dapat direalisasikan programnya ke daerah kami seluas seluasnya
 
 untuk menunjang  peningkatan akses dan  fasilitas  yg sangat kami harapkan dari pemerintah di butuhkan bantuan  jalan usaha tani lining/parit beton, diantaranya kelompok tani membutuhkan bantuan lining medang kara 2000 M, putir jaya 1000, siderejo 800 M.lorong musara 1000 M. Kami berharap agar pemerintah bisa merealisasikan bantuan tersebut untuk mundukung hasil produksi pangan 10 juta ton pada tahun 2014
 
kami mengucapkan terimakasih sebesar besar nya kepada pemerintah khususnya dinas pertanian dan hurtikultura yang telah merealisasikan program bantuan pada tahun 2012 yang terealisasi dengan baik di lapangan, demikian di ungkapkan M nasir mewakili masyarakat tani desa seumanah jaya. (h_ndry)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar