Kamis, 24 Januari 2013

Kepemimpinan Sekolah yang Kolektif Mempercepat Peningkatan Mutu Pendidikan

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sember Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu. Namun dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan tanggung jawab. Tenaga kependidikan pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut tenaga kependidikan untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional. Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan profesionalisme ini membutuhkan dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keprofesionalan kepala sekolah ini pengembangan profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah memahami kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru tidak hanya mandeg pada kompetensi yang ia miliki sebelumnya, melainkan bertambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme guru akan terwujud. Karena tenaga kependidikan profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan ajar, dan metode yang tepat, akan tetapi mampu memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan.
Profesionalisme tenaga kependidikan juga secara konsinten menjadi salah satu faktor terpenting dari mutu pendidikan. Tenaga kependidikan yang profesional mampu membelajarkan murid secara efektif sesuai dengan kendala sumber daya dan lingkungan. Namun, untuk menghasilkan guru yang profesional juga bukanlah tugas yang mudah. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya
 upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini terus di tingkatkan oleh kepala sekolah SD N 1 seumanah jaya. ALAMSAH, ia mengakui sebagai Kepala sekolah berperan sangat penting untuk membantu guru dan muridnya. sebagai pemimpin kepala saya harus dapat memahami, mengatasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkunagn sekolah. Terkait hal ini sejak tahun 2008 menjadi kepala sekolah, di terangkan oleh seorang guru bakti nur azizah “sekarang sekolah ini banyak sekali peningkatannya, dari segi mutu dan kualitas pendidikan, ketertiban  dan peningkatan sarana dan prasarana, seperti
penimbunan halaman sekolah, pembuatan sarana parkir, dan persediaan fasilitas kantin sekolah.
ia juga mengakui Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang kepala sekolah harus mampu meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sesorang, sebagai pemimpin sekolah saya harus mampu memberikan pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik.
Membahas hal ini kepala sekolah ALAMSAH mengatakan untuk meningkatan kualitas pendidikan pada jumlah 12 Rombel di sekolah kami, pada setiap rombel peserta didik yang terdiri dari 32 peserta dan 1 orang guru pendidik,  sekolah kami terdiri dari 316 siswa,dengan jumlah guru PNS 9 orang dan di bantu oleh guru bakti yang setiap bulan mendapat tunjangan sebesar 300 ribu berjumlah 7 orang, 2 orang lagi berstatus guru kontrak dan guru honor sebutnya.
Selama ini upaya menungkatkan profesionalisme guru, ia berusaha agar nasehat, saran dan jika perlu perintahnya di ikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir, sikap, tingkah laku yang dipimpinnya,agar guru-guru dapat berkembang menjadi guru yang profesional.
Dan sebagai pemimpin sekolah selama ini dalam hal pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan , suda saya lakukan secara maksimal, juga dalam hal mewujudkan hubungan manusiawi (human relationship) yang harmonis dalam rangka membina dan mengembangkan kerjasama antar personal, agar secara serempak bergerak kearah pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-masing secara efisien dan efektif.
Di akuinya jugasegala penyelenggaraan pendidikan yang terjadi di sekolah ini semua  mengarah kepada usaha meningkatkan mutu pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh guru dalam melaksanakan tugasnya secara operasional. Untuk itu saya terus  melakukan supervisi sekolah yang memungkinkan kegiatan operasional itu berlangsung dengan baik.
Tetapi apabila di tinjau dari segi standart pelayanan minimalnya SPM nya, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2010.
 Yang mana Standar pelayanan minimal pendidikan dasar  (SPM) merupakan tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar,  sekaligus  sebagai acuan dalam perencanaan program dan penganggaran pencapaian target masing-masing daerah kabupaten/kota.
Sekolah ini belum sepenuhnya memenuhi unsur dari 27 indikator yang tersebut di dalamnya demikian di jelaskanya, kami berharap untuk dapat memenuhi sesuai SPM tersebut agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi prasarana yang sangat kami butuhkan saat ini meubiler untuk 2 RKB yang di bangun tahun 2012 lalu, juga pagar pengaman lingkungan sekolah yanng setiap saat mengamcam kebanjiran hewan hewan ternak.
Kami pihak sekolah SD N 1 desa seumanah jaya mengucapkan terimakasih sebesar besar nya kepada pemerintah khususnya dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Aceh Timur yang telah merealisasikan ke sekolah kami dalam tahun 2012 lalu 2 gedung ruang kelas baru dan 1 unit pembangunan perpustakaan beserta perlengkapanya. Semoga upaya Untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan Standar pelayanan minimal pendidikan dasar  (SPM) yang di selenggrakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota juga sebagai tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar, dapat segera tercapai(h_ndri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar