Monisa sebagai
pusat study islam di masa mendatang
Dalam bukunya yang berjudul Monumen Islam Asia Tenggara(MONISA)
Dalam Lintasan Sejarah Bangsa, yang di susun oleh M,Arifin Amin BA, sebagai
sekretaris 1 yayasan MONISA, Pada halaman 46 BAB IV yang bertuliskan Kalimat
Monisa Dalam Lintasan Sejarah Bangsa.
Monumen Asia Tengggara yaitu nama
yayasan yang berhasil di cetuskan dalam seminar Sejarah masuk dan berkembangnya
islam di ACEH dan NUSANTARA di Rantau Kuala Simpang tanggal 25-30 september
1980. yang lalu, Yang lahir kembali setelah dilupakan kemudian digali ternyata
ditemukan menjelma dalam wajah lain yaitu MONISA.
Ketentuan demi ketentuan telah
tertulis berdasarkan hasil hasil seminar sebelumnya, Sejak 4 bulan 17 hari
setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 3 januari 1946 lahirlah Departemen
Agama RI untuk mengatur tentang Keagamaan di Negara kita ini, Untuk
mengembalikan Kemurnian Sejarah Islam di Indonesia yang selama penjajahan
belanda telah diselewengkan dari kenyataan dan kebenaran islam. Sebagaimana yang
ditulis oleh pengarang pengarang Islam Menyatakan bahwa, Islam telah ke
nusantara Indonesia ini sejak abad 1 H atau abad ke 7 atau abad ke 13 M.
Upaya pengembalian Kebenaran Sejarah Islam di Indonesia
yang dilakukan Departemen Agama melaluiu seminar seminar Sejarah Islam yang diserahi
tugas kepada MPU pusat dan daerah Tk 1/ ll dalam wilayah RI.
Seminar yang pertama di jajaki pada tahun 1963
di medan, kemudian pada tahun 1978 di Banda Aceh, Untuk mengambil kesimpulan
yang lebih signifikan pada tahun 1980 di adakan Seminar di Rantau Kuala Simpang
Aceh Timur, yang dihadiri Oleh ahli Sejarah Negara Malaysia, Pakistan, India,
Australia, Prancis, dan seluruh ahli Sejarah di tanah air Indonesia.
Lahirlah delapan point kesimpulan
dari seminar pada tahun 1980, yang pada point delapan kesimpulan berpendapat
Bahwa Islam telah berperan dalam membentuk kepribadian Indonesia yang berpandangan
Hidup Pancasila. Melalui Seminar tersebut juga lahir 10 Point saran saran yang
diputuskan.
Pada saran point ke 6 dikatakan,
Untuk lebih menghayati proses sejarah yang terjadi pada masa lalu dan guna
membangun masa depan yang lebih baik maka di daerah aceh perlu di bangun
MONUMEN PERJUANGAN di Banda Aceh dan monument Islam asia tenggara di peureulak.
Dan pada halaman 46 Bab IV dalam buku yang
disusun oleh M.Arifin BA, pada huruf A paragraf pertama tersebut menuliskan
pada tanggal 28 desember 1981 Rapat yang diadakan setelah yayasan MONISA
terbentuk, Maka lahirlah beberapa keputusan tentang Program dalam menempuh
Pembangunan, Maka pada tanggal 23 desember 1983, telah datang team 4 dari Jakarta
yang akan membuat suatu Maket/ Design yang sempurna untuk dapat dibangun
sebagaimana mestinya, Team 4 ini akan mempedomani Maket Perencana yang dibuat
oleh saudara Wim Sutrisno seorang arsitek kantor gubernur daista dan bahan
bahan lain yang diberikan yayasan MONISA.
Pembangunan Monisa sejak pembuatan
Maket/Design sudah terbentur dan belum selesai,hanya bersabar dan menuggu
ketika Kerajaan Malaysia juga Melaka selalu minta dikirim Design mereka akan
membantu Pembangunan MONISA, demikian juga para dermawan di Jakarta, Medan,
Banda Aceh dll. Ditanah air selalu minta
gambar mereka akan menyumbang, tapi yayasan Monisa tetap tidak bisa berbuat apa
apa, selain hanya bersabar dan menunggu.
Isi demi isi pada huruf B,C, menceritakan
tentang kejayaan bangsa dan kejayaan Islam dimasa lalu, dan khususnya pada
huruf D Bab lV halaman 46 tersebut bertuliskan” Monumen Asia Tenggara akan
menjadi pusat study Islam masa yang akan datang dilemgkapi dengan berbagai
cabang ilmu pengetahuan yang mengikat dengan masalah umum dfan menyangkut
dengam pengetahuan agama islam dalam berbagai macam firqah islam yang akan
dipelajari sebagai ilmu perbandingan sehingga masyarakat islam dapat mengetahui
mana ajaran islam yang sesat dan ajaran islam yang tidak sesat berdasarkan
aqidah islamiah dengan mempelajari tentang pendapat pendapat ahli mazhab imam Hanafi,
Mazhab Imam Maliky, Mazhab Imam Syafii, dan Mazhab Imam Hambaly, sehingga umat
islam dapat mengetahui secara mendalam tentang mazhas mazhab yang ada diislam,
juga akan dipelajari tantang tarikat Islam mana yang boleh di ikut mana yang
tidak boleh karena akan membawa kepada kesesatan dalam beraqidah.
Jelas kepada kita bahwa pada saat bila Monisa
sudah siap dari pembangunannya secara tuntas maka Monisa akan berperan sebagai
pusat study Islam dikawasan Asia Tenggara.Dalam hal Monisa sebagai pusat study islam khususnya
bagi masyarakat Islam Indonesia dan SE-Asia tenggara pada Umumnya Untuk
Memberikan dukunnganya baik dalam bentuk Moril dan Materil dalam proses
pembangunan Monisa yang berada di desa paya meligau kecamatan peureulak.
Terkait hal ini Makam Makam
bersejarah yang tersebar di berbagai daerah khususnya di kabupaten Aceh Timur
makam makam tersebut dapat kita temui di Bandrung dan paya meligau, Tualamg
Peureulak, Krung Tuan, Seumanah dalam 6 KM. Ke barat dari krung Tuan,Bukit Cek
Brek Kabu, Gunung Kala Bayeun, dll. Khususnya Makam yang berada di Desa
Seumanah Jaya, Krueng Tuan Makam yang sering disebut sebut oleh warga ini adalah
Makam Seoramg Tuan Putri Yang bernama Putri Nurul A’la, Pada saat yang sama
Pada tanggal (4/10/2012) jam 09.00 WIB hari kamis wartawan media TiPIKOR
mengunjungi Lokasi, mengkonfirmasi salah seorang pengunjung Syahkebandi (60 thn)
warga desa Teumpeun mengatakan” saya datang kemari Untuk menunaikan shalat
hajat 2 Rakaat sesuai dengan janji saya dulu ketika saya masih sakit dan
sekarang saya sudah sembuh, makanya saya datang ke Makam Putri Nurul A’la ini
untuk melepaskan hajatan saya” pungkasnya. Di tambahkannya Kami sangat
menyesalkan karena disaat kami mau mengambil wudhu bak air kosong tidak air dan
kami harus ke sungai yang berjarak 100 M, dan sekeliling Makam yang juga Kotor
seperti halaman yang jarang di bersihkan di semaki oleh daun daun pohon yang
berada di sekitar halaman makam, dan ketika kami hendak pulang kotak juga tidak
ada sehingga kami letakkan di batu. Kami mengharap Kepada masyarakat seumanah
jaya khususnya dan pemerintah daerah umumnya untuk lebih mmperhatikan kondisi
kondisi pemakaman pemakaman bersejarah sebagai bukti kejayaan islam juga
sebagai bukti sejarah bahwa peureulak Aceh Timur adalah daerah kerajaan islam yang pertama perkembnganya di Asia
Tenggara. (hendri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar