Warga desa seumanah jaya(19/09) kecamatann Ranto Peureulak kabupaten Aceh Timur mengeluhkan pemerintah karna tidak ada keseriusan dalam hal mengatasi persoalan gajah liar yang hingga saat ini belum ada solusi untuk penangananya, sehingga meresakan masyarakat. Sementara tanaman milik masyarakat, seperti karet, sawet, coklat dan tanaman lainya terancam musnah akibat ulah binatang raksasa itu.
Kami akan sangat
terus menderita apabila pemerintah tidak segera memikirkan persoalan
konflik gajah dengan manusia yang sudah bertahun tahun di Aceh Timur, tepatnya di
desa seumanah jaya kecamatan Ranto Peureulak
kata seorang warga setempat Pak zakaria (50th) kepada media di lokasi.”
Jika hal ini terus didiamkan kemungkinan besar kemelaratan akan terjadi dan
harapan masyarakat untuk bisa memanen hasil hanya menjadi mimpi dan akan jauh
dari kesejahteraan, karena selama ini setiap pembukaan dan penanaman lahan
baru, seperti sawit, coklat, dan tanaman lainya habis musnah setiap kali gajah
gajah itu masuk keareal perkebunan kami pungkasnya.
Kepala dusun M.sabri(46)mengatakan
sudah banyak upaya untuk mencegah kami lakukan, seperti membunyikan mercun,
menyalakan lampu, dan bahkan Seorang warga Ardi (20) mengakui nekat setiap
malam berjaga di kebun meski hal tersebut sangat beresiko, tetapi tetap saja
upaya kami tidak dapat mencegahnya. Hal inilah yang membuat semangat kami terkadang
lemah dan ada juga yang putus asa sehingga pasrah meninggalkan kebunnya dan
berpindah keluar daerah untuk tidak berkebun lagi, namun sebagian ada yang
tetap bertahan,karna hanya berkebunlah harapan satu satunya yang dapat
menghidupi keluarga mereka, ujanya M,sabri
Kepala desa
Jamian saat dikomfirmasi mengatakan gangguan satwa liar yang dilindungi oleh Negara itu yang menyebabkan masyarakat
menjadi melarat kini sudah bener benar emergency dan harus segera di tangani
oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) aceh, karena selama ini upaya
meminta bantuan kepada pemerintah kabupaten melalui dinas dinas terkait ia
mengatakan bahwa tidak adanya hasil solusi yang positif hal ini juga ia katakan
upaya meminta bentuan selama ini dialasankan karena tidak adanya anggaran untuk
evakuasi.
Menurutnya juga kemungkinan adanya indikasi
masyarakat ingin memberikan racun apabila satwa liar tersebut terus terusan
mengamuk dan menghancurkan kebun masyarakat, namun hal ini kita minta untuk
tidakdilakukan apabila pemerintah segera memrikan solusi dan penangannya,
karena binatang liar tersebut (gajah) adalah satwa liar yang dilindungi oleh
Negara.
Ia
menambahkan sudah sepatutnya pemerintah memikirkan persoalan gajah yabg meng
obrak abrik tanaman masyarakat, bahkan sebagian warga yabg aa diplosok terpaksa
meninggalkan lahan parkebunanya akibat sudah tidak adanya mata pencarian lagi
setelah sejumlah tanamanya dihancurkan oleh binatang liar itu. hendry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar