IDI RAYEUK
Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah kegiatan yang sangat
menyenangkan dan mempunyai mamfaat yang signifikan bagi mahasiswa, ungkap
keuhik KPM, Seni Hendri, Mahasiwa Fakultas Hukum Universitas Samudera Langsa
Angkatan ll tahun 2014, kepada Media ( 25/2)di sela-sela melakukan kegiatan
Bhakti Sosial mengecet pagar mesjid sebagai sarana ibadah desa ketapang Mameh
Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.
Ia melanjutkan” dalam imlemenstasi KPM sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang diamanatkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan, kami telah melakukan kewajiban tersebut
dengan baik,melalui program – rogram kelompok dan mandiri sesuai dengan
disiplin ilmu mahasiswa dan potensi lingkungan yang mendukung. Jelasnya
Geuchik Gampong Ketapang Mameh Miswar. A.Ma. membenarkan
bahwa sanya Program yang di ciptakan Mahasiswa melalui KPM di desa, baik secara
sosial maupun fisik sangat bermamfaat bagi masyarakat dan hal ini menjadi
motivasi bagi prospek sosial dan ekonomi masyarakat.
Sambungnya” alangkah baiknya lagi apabila mahasiswa mampu memperkenalkan
kepada khalayak ramai jika desa ketapang Mameh adalah daerah keramat dari
seorang tokoh ulama Aceh (alm, Tgk. Hasan Ibrahim) yang di tandai dengan
berdirinya sebuah mesjid Abu Di Ketapang Mameh, hal ini perlu agar Pemerintah dapat melihat lansung kondisi pembangunan
lantai dua mesjid yang perlu di bantu penyelesaiannya.
Tokoh maasyarakat desa setempat Muzakkir yang juga sebagai
Anggota DPRK kabupaten Aceh Timur Ketua Komisi B dari Peraksi Partai Aceh
selain membenarkan keberadaan mahasiswa KPM dengan realisasi program yaitu,
penyuluhan peningkatan pendapatan hasil produksi budi daya ikan kerapu kepada Ibu
Simpan Pinjam bersama Tim Pnpm, Penyuluhan Hama Tanaman Tebu sebagai usaha
kecil menengah, Kegiatan Bhaksos keagamaan dan kegiatan sosial lainya, ini
selain membuka cakrawala berfikir masyarakat juga menjadi motivasi bag mereka.
Muzakkir juga membenarkan bahwa sanya kondisi pembangunan
lantai dua mesjid Abu di Ketapang yang hanya terbuat dari Kayu saat ini hanya
satu satu sarana ibadah di desa tersebut yang kondisinya sagat memprihatinkan
dan membutuhkan bantuan dari pemerintah provinsi Aceh maupun kabupaten Aceh Timur,
terlebih ini adalah salah satu mesjid yang didirikan oleh sosok ulama Aceh yang
sangat karismatik sudah seharusnya pemerintah membrikan bantuan pembangunan
mesjid tersebut yang di perkirakan membutuhkan dana 100 juta rupiah lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar