TANAMAN KEDELAI PASCA LAUNCHING NASIONAL DI ACEH TIMUR
Aceh
Timur:Pasca di canangkan Aceh Timur
sebagai Daerah sentra Produksi utama kedelai Nasional oleh menteri pertanian
Suswono, hadir dalam program gerakan Penanaman Kedelai secara Nasional yangdipusatkan di Kecamatan Peunaron Baru,
Aceh Timur, Sabtu (15/12) lalu, yaitu
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah; Kepala Balitbang Kementerian Pertanian,
Haryono; Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur, Hasballah M Thaib dan Syahrul
Syama’un; unsur Muspida Aceh dan Aceh Timur, pejabat tinggi TNI dan Polri di
Aceh dan Aceh Timur, pimpinan DPRA dan DPRK kabupaten/kota.
Selain mereka, juga para Kepala Dinas Pertanian dari tujuh provinsi penghasil
kedelai di Indonesia yakni Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah,
Yogyakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara serta Kepala Dinas Pertanian
dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Dalam
sambutannya Mentan berharap agar program penanaman kedelai ini akan mendongkrak
taraf ekonomi masyarakat Tanah Air dan Aceh umumnya, khususnya Aceh Timur.
Dijelaskannya, Aceh Timur memiliki prospek cerah untuk komoditas kedelai bahkan
menjadi sentra produksi utama kedelai. Karena itu, kejayaan kedelai Aceh
puluhan tahun silam di tingkat nasional harus dilanjutkan saat ini.
Ia mengatakan Indonesia saat ini baru memiliki 700 ribu hektare lahan kedelai,
sedangkan pada 2014 ditargetkan swasembada kedelai, sehingga masih diperlukan
dua juta hektare lahan kedelai.
Sementara, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, mengatakan, pembangunan pertanian
menjadi salah satu prioritas Pemerintah Aceh lima tahun ke depan sebagaimana
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh 2012-2017.
"Pemerintah dan masyarakat Aceh berikhtiar menjadikan Aceh sebagai lumbung
produksi kedelai Indonesia dan pemasok kebutuhan kedelai dunia," katanya
Pemerintah Aceh akan meningkatkan kualitas produksi kedelai Aceh yang
bernilai tambah dan berdaya saing secara nasional dan internasional. Pemerintah
akan melakukan perluasan lahan produksi tanaman pangan khususnya kedelai
sebagai produk unggulan Aceh.
TINDAK LANJUT SETELAH LAUNCHING PROGRAM GERAKAN TANAMAN KEDELAINASIONAL DI ACEH TIMUR TEREALISASI DENGAN
BAIK
Menindak lanjuti Program yang akan menjadikan Aceh sebagai lumbung kedelai
nasional pemerintah pusat Dirjen Tanaman Pangan melalui Pemerintah Daerah
Provinsi Aceh/Kabupaten, Dinas Pertanian dan Holtikultura kabupaten Aceh Timur,
Kabid Tanaman Pangan Padi dan Palawija. Syawaluddin SP,MP saat konfirmasi
(28/1) di ruang kerjanya kepada media Tipikor mengatakan.
” Sebanyak 40 ton bantuan benih jenis CBN (Cadangan Benih Nasional) dan 1
ton Benih unggul jenis FS (Fondation Seed) yang di berikanPemerintah Pusat Dirjen Tanaman Pangan serta
bantuan pendampingan Teknologi budidaya kedelai dari Balitkabi malang sudah
terealisasi dengan baik”
Ia menjelaskan, bantuan benih jenis CBN sebanyak 40 ton penanamannya
tersebar di 24 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur pada luas areal 1000 ha,
dan 1 ton benih bantuan jenis FN khusus di pusatkan di desa penaron baru
Kecamatan Penaron pada luas areal 250 ha.
“semua penanaman sudah terealisasi dengan baik dan pertumbuhan tanaman
pangan kedelaisudah berusia 70 hari,
diperkirakan pada bulan maret mendatang kita sudah bisa panen, selanjutnya
benih benih ini akan kita jadikan sebagai sumber benih untuk 23000 ha penanaman
yang akan datang yaitu 18000 ha areal sebagai tanaman pengembangan kedelai dan
5000 ha sebagai Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) sesuai
dengan target tahun 2013, pungkasnya.
Syawaluddinmenambahkan, melalui
1250 ha penanaman kedelai saat ini “ kami mengindentifikasi untuk hasil yang
maksimal sesuai dengan target tahun 2013, yaitu diperlukan dukungan benih
unggul yang akan di kembangkan di Aceh Timur supaya petani dapat memproduksi
benih sendiri (penangkar benih) dibawah pengawasan langsung oleh BSB (Balai
Sertifikasi Benih) dan Puslitbantan (Pusat Penelitian Tanaman Pangan) secara
intensif oleh petugas lapangan, serta dukungan sarana produksi Pupuk dan
Pestisida.
ia juga menyatakan, untuk merealisasikan agar dapat terwujudya target itu
perlu adanya dukungan dan kerja sama dari semua pihak “dukungan berupa bibit
unggul, teknologi pertanian, tenaga ahli dan pembiayaan, Jika kerjasama ini
bisa kita realisasikan, insya Allah Aceh akan menjadi lokomotif bagi gerakan
swasembada kedelai di Indoneia," tutupnya (hendry)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar