Senin, 30 Desember 2013

DUA SEKTOR ANDALAN MASYARAKAT TERENDAM BANJIR

Areal persawahan dan pertambakan warga desa Cot glumpang, Matang Pelawi, Cot Muda Itam dan Cot Kulam,Kecamatan Peureulak Kota, Kab. Aceh Timur, (30/12) terendam banjir pasca di guyur hujan dengan curah hujan yang tinggi.

DUA SEKTOR ANDALAN MASYARAKAT TERENDAM BANJIR

Aceh Timur. Peureulak
Dua sektor andalan masyarakat mengalami kerugian besar setelah terjadi banjir yang menggenangi areal persawahan dan pertambakan di lima desa,
Berdasarakan amatan wartawan di lokasi ratusan hektar sawah dan tambak milik masyarakat di beberapa desa setempat di prediksi mengalami kerugian besar setelah di redam banjir pasca di guyur hujan selama tiga hari terakhir.

H. Samin warga desa Matang Pelawi, minggu 29 pukul 16.00 di lokasi kepada Wartawan Mengatakan” Ratusan Hektar areal sawah dan Tambak Milik warga desa matang pelawi, Cot Glumpang,Cot Muda Itam dan Cot Kulam terendam banjir setinggi 1 meter setelah di guyur hujan selama tiga hari terakhir, sambungnya seminggu yang lalu juga sudah terjadi banjir tetapi tidak separah ini, akibat banjir kali ini tanamarn padi yang baru berumur 15 hari terancam mati dan terpaksa mengganti bibit yang baru, karena banyak juga bibit padi untuk areal yang belum di tanam telah di hanyutkan banjir.
Sementara Geuchik Gampong Matang Pelawi Sufyan Hamzah senin 30/12/2013 di lokasi kepada Wartawan mengatakan” akibat areal sawah dan tambak yang terendam banjir ia memprediksi kerugian yang di alami masyarakat Ratusan Juta, Pasalnya seluruh tambak warga yang terdapat di desa tersebut tidak ada satupun yang dapat di selamatkan, karena seluruh kawasan areal sawah dan tambak tersebut telah terendam banjir dan sudah menjadi hamparan lautan.
Ia menambahkan jika jenis peliharaan ikan warga yaitu, bandeng, kerapu, kakap dan udang yang di prediksi akan di panen pada bulan mendekati bulan Maulid nanti.
Sebenarnya warga sudah berupaya menyelamatkan ikan tambak dari ancaman terjadinya banjir namun karena akibat guyuran hujan yang tinggi mengakibatkan aliran sungai meluap hingga kawasan manjadi lautan.
Geuchik Gampong meneruskan jika faktor yang menyebabkan arus sungai meluap di karenakan arus sungai yang sepenuhnya beum di lakukan normalisasi secara maksimal
Masih ada sepanjang 5 KM lagi yang harus di normalisasi agar arus sungai tidak tersumbat dan meluap, jelasnya
Ia berharap agar pemeritnah dapat melakukan normalisasi arus sungai agar tidak terjadinya kembali luapan yang menyebabkan banjir. (hen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar